Pertanyaan seputar investasi saham versus obligasi seringkali membingungkan bagi para pemula. Dalam artikel ini, kita akan membahas definisi keduanya, perbedaan mendasar, dan memberikan panduan untuk memilih investasi terbaik.
Daftar isi :
1. Apa Itu Obligasi?
Obligasi adalah surat hutang yang diterbitkan oleh negara atau perusahaan. Dalam konteks investasi, obligasi menawarkan pembayaran bunga yang dapat dinikmati oleh pemegangnya. Sebagai contoh, Indonesia baru-baru ini menerbitkan “Ori 23” sebagai surat utang ritel dengan jangka waktu 3 atau 6 tahun.
2. Perbedaan Saham dan Obligasi:
– Saham:
Representasi kepemilikan dalam perusahaan. Keuntungan berasal dari kenaikan harga saham atau pembagian dividen. Risiko lebih tinggi dan fluktuatif.
– Obligasi:
Surat hutang dengan pembayaran bunga tetap. Risiko lebih rendah karena dijamin oleh negara atau perusahaan penerbit.
3. Investasi 10 Juta: Saham atau Obligasi?
Jika Anda memiliki uang 10 juta, pertimbangkanlah pengetahuan dan risiko. Jika masih baru dalam dunia investasi, memilih obligasi mungkin lebih bijak karena return yang pasti dan risiko rendah.
4. Return dan Risiko Obligasi:
Investasi dalam obligasi menawarkan return yang dijamin, seperti “Ori 23” yang memberikan kupon bulanan. Risiko gagal bayar sangat rendah, membuatnya cocok untuk pemula yang mencari pendapatan pasif tanpa risiko besar.
5. Ekspektasi Return Saham:
Investor saham berharap return lebih besar, tetapi ekspektasi yang wajar adalah sekitar 20% per tahun. Lebih penting untuk memahami saham yang dibeli dan memiliki ekspektasi yang realistis.
6. Pilihan Tepat untuk Pemula:
Bagi pemula yang belum familiar dengan analisa saham, obligasi bisa menjadi pilihan yang lebih aman dan stabil. Jangan terburu-buru masuk ke pasar saham tanpa pemahaman yang cukup.
7. Beli Obligasi dan Saham dengan Mudah:
Beli obligasi melalui lelang resmi, sementara saham dapat dibeli melalui perusahaan sekuritas. Aplikasi seperti Ajaib Sekuritas memudahkan beli saham dengan bonus saham gratis untuk pendatang baru.
Artikel ini diakhiri dengan pesan agar para pembaca selalu termotivasi untuk belajar lebih banyak tentang investasi saham dan obligasi. Tetap kritis dan berpikir realistis dalam membuat keputusan investasi.
