Investasi saham dapat memberikan keuntungan yang besar dalam jangka panjang, namun, seperti halnya setiap bentuk investasi, terdapat risiko yang perlu diperhatikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga risiko terbesar dalam berinvestasi saham dan memberikan tips tentang cara menghindarinya.
Baca Juga : Apa itu Saham ?
Daftar isi :
1. Fluktuasi Harga Saham
Risiko pertama yang sering dihadapi oleh para investor adalah fluktuasi harga saham. Harga saham dapat naik turun setiap hari, mengakibatkan potensi kerugian bagi para pemegang saham. Contohnya, Bank BCA dalam 5 hari terakhir mengalami fluktuasi harga yang signifikan. Tips untuk menghadapi risiko ini adalah memahami bahwa investasi butuh waktu, dan penting untuk memeriksa laba bersih perusahaan setidaknya sekali setahun.
2. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas muncul ketika pemegang saham kesulitan menjual sahamnya dengan cepat. Berbeda dengan properti yang mungkin memerlukan waktu lama untuk dijual, saham dapat diperjualbelikan dengan lebih cepat. Namun, risiko ini dapat dihindari dengan memilih saham dari perusahaan terlikuid dan menghindari saham “gocapan” atau “gorengan.”
3. Risiko Perusahaan
Risiko perusahaan terjadi ketika kinerja perusahaan yang kita pegang sahamnya terganggu, seperti penurunan laba bersih atau masalah manajemen. Sebagai contoh, perusahaan Unilever mengalami penurunan laba bersih hingga 60% dalam 5 tahun terakhir. Untuk menghindari risiko ini, sebaiknya investor melakukan penelitian mendalam tentang perusahaan sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Belajar tentang laporan keuangan perusahaan dapat membantu mengidentifikasi potensi risiko.
Dengan memahami dan mengantisipasi tiga risiko terbesar ini, investor dapat meningkatkan keberhasilan dan keamanan portofolio mereka. Ingatlah bahwa belajar saham dari nol bukanlah suatu hal yang memalukan, dan dengan informasi yang tepat, setiap orang dapat menjadi investor yang lebih baik.